
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan target besar Indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia. Ia menyampaikan hal ini dalam rapat koordinasi percepatan pangan di Padang, Sumatera Barat, Selasa (16/9), yang juga dihadiri Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan jajaran Forkopimda.
Amran mengatakan, percepatan program swasembada pangan telah menunjukkan hasil nyata. Presiden, menurutnya, semula meminta target itu dicapai dalam empat tahun, namun dipercepat menjadi tiga tahun, satu tahun, hingga akhirnya hanya enam bulan.
Arahan Bapak Presiden awalnya 4 tahun (untuk swasembada). Kemudian 3 tahun, alhamdulillah. Doakan, insyaallah tahun ini bisa swasembada, ujar Amran.
Ia menekankan percepatan ini tidak hanya dikerjakan Kementerian Pertanian, melainkan melibatkan TNI, Polri, Bulog, hingga masyarakat. Kerja sama lintas sektor tersebut menghasilkan capaian signifikan, dengan stok beras tertinggi di Gudang Bulog yang mencapai 4,2 juta ton per Juni 2025. Sektor pertanian juga tumbuh positif sebesar 10,52 persen.
Di sisi lain, Kementerian Koordinator Bidang Pangan mendorong pembangunan kawasan swasembada pangan di Merauke, Papua Selatan. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menilai langkah ini penting untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Stok kita sekarang cukup tapi dengan makanan bergizi itu nanti akan banyak sekali kebutuhan, tahun depan anggarannya kira-kira Rp 300-an triliun, kata Zulkifli.
Memang kita surplus karbohidrat beras, kira-kira 3 juta lebih tahun ini tapi dengan makanan bergizi itu kita khawatir. Oleh karena itu memang penduduk juga nambah terus, sementara lahan di Jawa kan berkurang, jadi ini di Merauke tempatnya menanam. Sambungnya.
Zulkifli berharap percepatan kawasan pangan, energi, dan air nasional di Merauke dapat memperkuat kedaulatan pangan sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
Kawasan ini tidak hanya menjamin ketersediaan pangan, tapi juga membuka kesempatan kerja luas, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan menjadi fondasi penting bagi Indonesia yang berdaulat, kuat, dan sejahtera, ujarnya.*