Bersama Menjaga Papua Aman Rukun dan Sejahtera

Papua – Persatuan dan kesatuan adalah harga mati bagi masyarakat Papua. Di tengah keragaman etnis, budaya, dan agama, menjaga harmoni berarti menjaga masa depan. Provokasi yang mengarah pada demonstrasi anarkis harus ditolak, karena hanya akan merusak tatanan sosial dan menghambat pembangunan. Papua membutuhkan suasana damai agar rakyatnya bisa menatap masa depan dengan optimisme. Dengan semangat toleransi, persaudaraan, dan kebersamaan, Papua akan semakin kokoh berdiri sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tokoh Papua, Charles Kossay, menegaskan bahwa aksi anarkis tidak dapat dibenarkan. “Demonstrasi di muka umum adalah hak yang dijamin undang-undang, tetapi ketika berubah menjadi anarkis, itu tidak bisa dipuji dan tidak bisa dibenarkan oleh siapapun,” ujarnya. Menurutnya, demokrasi hanya akan bermakna bila dijalankan dengan cara damai dan bertanggung jawab.

Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, juga mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan. “Papua, Papua Barat, dan Manokwari adalah rumah bersama yang harus kita jaga. Tanpa persatuan, pembangunan tidak akan berjalan maksimal,” tegasnya. Ia menekankan bahwa stabilitas sosial adalah fondasi utama agar Papua tetap menjadi tanah yang diberkati.

Sejumlah tokoh agama dan adat pun menyuarakan hal senada. Abdul Rashid Fimbai dari Badan Koordinasi Majelis Muslim Papua Barat mengatakan, “Mari jadikan Manokwari rumah damai untuk semua orang tanpa membeda-bedakan suku maupun agama.” Sementara itu, Ketua LMA Fakfak, Valentinus Kabes, mengingatkan, “Aspirasi harus disampaikan dengan cara damai, bukan dengan tindakan anarkis.”

Tokoh adat Biak, Erens Wakum, juga menegaskan pentingnya menjaga ketertiban. “Kepala suku punya tanggung jawab moral menjaga masyarakat agar tetap aman,” ucapnya. Sedangkan Kepala Suku Moile Pegunungan Arfak menambahkan, “Demonstrasi anarkis tidak boleh terjadi karena hanya akan merusak nama baik daerah.”

Generasi muda Papua didorong untuk menjadi pelopor literasi digital dalam menangkal provokasi di media sosial. Dengan sikap kritis, mereka dapat menyaring informasi dan menjadi agen perdamaian yang menyebarkan pesan positif.

Selain itu, aparat keamanan bersama pemerintah daerah terus memperkuat stabilitas melalui pendekatan humanis. Sinergi ini menunjukkan bahwa kedamaian Papua bukan sekadar retorika, melainkan hasil kerja nyata semua pihak.

Pesan para tokoh Papua jelas: jangan mudah terprovokasi, jaga persaudaraan, dan utamakan kedamaian. Papua yang damai adalah Papua yang mampu berkembang, memberi manfaat bagi rakyatnya, serta berdiri teguh dalam bingkai NKRI.

More From Author

Suara Damai dari Manokwari: KKR Dorong Toleransi Antarumat di Papua Barat

Menjaga Toleransi dan Menolak Provokasi Demi Papua yang Damai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *