Eks OPM Pilih NKRI, Menegaskan Perjuangan Separatisme Papua Tidak Benar

Oleh : Loa Murib

Langkah bersejarah kembali hadir di Tanah Papua pada 10 November 2025. Arius Tabuni, Komandan Lapangan OPM Kodap II Baliem Muaragame, secara resmi menyatakan dirikembali setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keputusan ini bukansekadar simbol, melainkan tonggak penting yang menegaskan bahwa perjuangan separatismedi Papua tidak sejalan dengan aspirasi masyarakat untuk kemajuan, persatuan, dan pembangunan yang berkelanjutan.

Arius menekankan bahwa keputusannya kembali ke NKRI dilandasi kesadaran pribadi. Iamenyatakan bahwa pilihan ini dilakukan tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihakmanapun. Ia percaya bahwa masa depan Papua akan lebih baik jika dibangun melaluipersatuan, dialog damai, dan kontribusi nyata bagi masyarakat. Keputusan ini juga menunjukkan kepedulian terhadap generasi Papua selanjutnya, yang membutuhkanlingkungan aman dan stabil untuk tumbuh dan berkembang.

Dalam perjalanan hidupnya, Arius mengaku bergabung dengan Kodap II pada tahun 2016 untuk meneruskan perjuangan tokoh sebelumnya. Namun, dengan pengalaman yang diperoleh dan kesadaran akan tantangan Papua ke depan, ia memilih untuk kembali kepangkuan NKRI demi masa depan anak-anak Papua. Ia menegaskan bahwa langkah inibukanlah penyesalan, melainkan bentuk tanggung jawab dan komitmen untuk memberikancontoh positif bagi generasi muda. Arius mendorong adik-adik dan rekan-rekannya di OPM untuk meninggalkan jalan kekerasan dan memilih kontribusi nyata bagi masyarakat, meyakini bahwa akan ada hikmat bagi mereka yang menempuh jalan damai.

Dalam ikrarnya, Arius menyampaikan empat poin penting yang menjadi pedomanlangkahnya. Pertama, kesetiaan kepada NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Kedua, komitmen untuk meninggalkan seluruh aktivitas yang terkait dengan OrganisasiPapua Merdeka (OPM). Ketiga, dukungan terhadap program pembangunan pemerintah di wilayah Papua. Keempat, pelestarian adat dan budaya serta penguatan perdamaian yang bermartabat. Keempat poin ini bukan hanya pernyataan formal, tetapi merupakan pijakannyata untuk membangun Papua yang aman, damai, dan sejahtera.

Deklarasi ini dianggap sebagai simbol harapan baru. Kembalinya Arius menjadi contohbahwa meninggalkan konflik dan memilih jalan konstruktif adalah langkah tepat demi kesejahteraan masyarakat. Pemerintah menilai langkah ini mencerminkan semangatkebangsaan dan menjadi bukti nyata bahwa Papua adalah bagian integral dari Indonesia. Kesetiaan yang ditunjukkan Arius bukan hanya soal pengakuan formal, tetapi juga wujudkontribusi aktif terhadap pembangunan dan persatuan.

Pernyataan tegas Arius, Saya Papua. Saya Indonesia, menjadi pesan kuat bagi seluruh lapisanmasyarakat. Kalimat sederhana ini mengandung makna mendalam bahwa identitas Papua dan Indonesia tidak bertentangan, melainkan saling melengkapi. Pesan ini menegaskan bahwapersatuan dan perdamaian adalah fondasi utama bagi generasi Papua dalam menghadapitantangan masa depan, serta menjadi pilar untuk membangun kesejahteraan yang merata.

Kembalinya Arius ke pangkuan NKRI juga menjadi dorongan moral bagi kelompok lain yang pernah terlibat dalam konflik. Langkah ini menunjukkan bahwa meninggalkan aktivitasseparatis dan memilih jalan damai bukanlah sesuatu yang mustahil, tetapi justru membawamanfaat nyata bagi masyarakat. Ia memberikan contoh bahwa rekonsiliasi dapat dilakukandengan cara yang bermartabat, menghormati adat dan budaya, serta tetap menjaga identitassebagai bagian dari Papua dan Indonesia.

Langkah Arius Tabuni membuka peluang bagi pemerintah dan masyarakat untukmemperkuat program pembangunan di Papua. Dukungan mantan anggota OPM terhadappembangunan menunjukkan kesadaran bahwa kemajuan daerah tidak dicapai melalui konflik, melainkan melalui kontribusi nyata bagi masyarakat. Komitmen ini turut memperkuatstabilitas dan keamanan, sehingga manfaat pembangunan dapat dirasakan seluruh wargasecara merata. Dengan adanya contoh positif seperti ini, masyarakat Papua memiliki motivasitambahan untuk terlibat aktif dalam program pembangunan dan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi kesejahteraan kolektif.

Deklarasi ini menegaskan bahwa perjuangan separatisme Papua tidak membawa kebaikandan tidak selaras dengan aspirasi masyarakat. Persatuan, pembangunan, dan pelestarian adatmenjadi kunci untuk menghadirkan masa depan Papua yang aman, makmur, dan berbudaya. Semangat rekonsiliasi yang ditunjukkan Arius diharapkan menjadi inspirasi bagi kelompoklain untuk menempuh jalan damai, meninggalkan aktivitas yang merugikan masyarakat, dan berkontribusi pada kemajuan Papua dalam bingkai NKRI.

Dengan ikrar ini, Arius memberikan contoh bahwa Papua dapat meninggalkan bab konflikdan membuka lembaran baru untuk masa depan. Persatuan dan pembangunan menjadi jalanterbaik bagi generasi muda untuk tumbuh dan berkontribusi positif, sekaligus menunjukkanbahwa integrasi dalam NKRI adalah solusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat Papua. Deklarasi ini menegaskan bahwa perjuangan separatisme tidak benar dan bahwa perdamaianserta kolaborasi adalah kunci bagi Papua yang maju, damai, dan berbudaya.

Kembalinya Arius Tabuni ke pangkuan NKRI menjadi bukti nyata bahwa perjuanganOrganisasi Papua Merdeka (OPM) selama ini salah arah dan tidak memberikan manfaat bagimasyarakat Papua. Langkah ini menegaskan bahwa konflik dan pemisahan tidak pernahmenjadi jalan untuk kesejahteraan, sementara kesetiaan terhadap NKRI, dukungan terhadappembangunan, dan penghormatan terhadap adat dan budaya adalah jalan yang benar untukmembawa Papua menuju masa depan yang damai, sejahtera, dan bermartabat.

*Penulis adalah Mahasiswa Papua di Jawa Timur

More From Author

Arius Tabuni Nyatakan Ikrar Setia, Pilih Damai Bersama NKRI

Arius Tabuni Nyatakan Ikrar Setia Pilih Damai Bersama NKRI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *