Hadiri KTT BRICS 2025, Presiden Prabowo Jadikan Indonesia Negara Kunci Global

Oleh : Made Prawira )*

Kehadiran Presiden Prabowo Subianto di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 bukan sekadar simbol diplomatik, melainkan sebuah langkah strategis yang mencerminkan arah baru Indonesia di panggung global. Dalam kunjungan ini, Presiden Prabowo tidak hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai anggota penuh BRICS, tetapi juga menegaskan peran aktif Indonesia sebagai jembatan antarbangsa dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks.

Presiden Prabowo tiba di Bandara Galeao Air Base, Rio de Janeiro, pada Sabtu (5/7) pagi waktu Brasilia. Lawatan ini merupakan kelanjutan dari maraton diplomasi internasionalnya, setelah sebelumnya mengunjungi Kerajaan Arab Saudi. Kedatangan Prabowo disambut hangat oleh perwakilan pemerintah Brasil dan jajaran Kedutaan Besar RI di Brasilia. Turut menyambut pula diaspora Indonesia yang tinggal di Brasil, termasuk Ketua Diaspora Indonesia di Sao Paulo, Isaque Hattu, yang menyatakan kegembiraannya atas kunjungan tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Isaque menyampaikan bahwa meskipun jumlah diaspora Indonesia di Brasil tidak besar, semangat kebangsaan dan cinta Tanah Air tetap membara. Bahkan ia berbagi kisah tentang asal-usul keluarganya yang berasal dari Maluku dan Kupang, yang langsung disambut hangat oleh Presiden Prabowo. Suasana akrab tersebut mencerminkan kepekaan dan keterbukaan Presiden terhadap komunitas diaspora, sekaligus memperkuat hubungan emosional antara pemimpin negara dengan warganya di luar negeri.

Kehadiran Prabowo di KTT BRICS di Rio de Janeiro menandai babak baru dalam partisipasi aktif Indonesia di forum kerja sama negara-negara berkembang. Sejak resmi menjadi anggota penuh BRICS pada 1 Januari 2025, Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk terlibat aktif dalam berbagai pertemuan strategis, termasuk lebih dari 165 forum dan 20 pertemuan tingkat menteri. Forum ini menjadi panggung yang sangat penting untuk memperjuangkan kepentingan nasional dan memperkuat solidaritas Global South.

Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan bahwa Presiden Prabowo akan memanfaatkan momentum ini untuk menyuarakan posisi Indonesia sebagai bridge builder—penjembatan antarnegara—dalam merespons berbagai isu global. Dengan dunia yang sedang menghadapi tantangan geopolitik, ketegangan ekonomi, serta krisis iklim dan kesehatan, Indonesia ingin menegaskan posisinya sebagai negara yang aktif mendorong tata kelola global yang lebih inklusif, adil, dan kolaboratif.

Di sela-sela forum utama, Prabowo juga dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan pemimpin negara sahabat, termasuk dengan pemerintah Brasil. Fokus kerja sama mencakup perdagangan, energi, pertahanan, dan ketahanan pangan—bidang-bidang strategis yang menjadi prioritas nasional dalam membangun kekuatan ekonomi dan daya tahan bangsa ke depan. Dengan kapasitas Indonesia sebagai anggota G20 sekaligus anggota BRICS, posisi tawar Indonesia dalam menjalin kemitraan strategis kini semakin kuat dan diperhitungkan.

KTT BRICS kali ini mengangkat tema “Strengthening Global South Cooperation to a More Inclusive and Sustainable Governance.” Lebih dari 30 pemimpin negara, termasuk negara mitra dan organisasi internasional, hadir dalam perhelatan besar ini. Mereka akan membahas isu-isu global seperti konflik geopolitik, tata kelola kecerdasan buatan (AI), aksi iklim, hingga reformasi sistem keuangan internasional. Forum ini juga akan menghasilkan Leaders’ Declaration yang mencerminkan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama lintas negara demi menghadapi tantangan global bersama-sama.

Kehadiran Presiden Prabowo dalam forum sebesar ini memperlihatkan bahwa Indonesia tidak lagi berada di pinggiran wacana global. Sebaliknya, Indonesia kini berdiri di tengah-tengah diskursus penting dunia dan aktif menyumbangkan gagasan serta solusi. Sikap visioner dan diplomasi aktif yang dibawa Prabowo menjadi angin segar bagi citra Indonesia sebagai negara yang mampu menghubungkan perbedaan, mendorong dialog konstruktif, dan menjembatani kepentingan banyak pihak.

Momentum KTT BRICS ini juga membawa semangat baru bagi diplomasi Indonesia yang tidak hanya reaktif, tetapi juga proaktif dan berani mengambil peran. Langkah Presiden Prabowo harus dilihat sebagai upaya kolektif bangsa untuk naik kelas dalam percaturan global. Dengan menempatkan Indonesia sebagai bagian dari arsitektur geopolitik dunia yang lebih seimbang dan berkeadilan, kepemimpinan Prabowo membawa harapan besar bagi masa depan bangsa yang lebih mandiri, disegani, dan berpengaruh.

Dari Brasil, sinyal kuat telah dikirim ke seluruh dunia: Indonesia siap mengambil tanggung jawab global, bukan sebagai penonton, tapi sebagai aktor utama dalam menciptakan masa depan bersama yang damai, adil, dan berkelanjutan. Dalam hal ini, Prabowo tidak sekadar mewakili Indonesia, tetapi membawa semangat seluruh rakyat Indonesia yang mendambakan kemajuan dan martabat dalam pergaulan dunia.

)* Penulis adalah pengamat hubungan internasional

More From Author

Pemerintah Tegaskan Komitmen Percepat Hilirisasi Baterai dan Transisi Energi

Debut di KTT BRICS, Presiden Prabowo Sampaikan Posisi Indonesia Sebagai ‘Bridge Builder’

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *