
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf mengatakan dalam data Kementerian Sosial, 80 persen bansos sudah dikucurkan ke seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Bansos sudah 80 persen termasuk bansos penebalan, semua juga sudah kami laporkan ke Presiden,” ujarnya.
Bantuan sosial telah menjangkau 8.028.881 penerima Program Keluarga Harapan (PKH), atau 80,3 dari total penerima. Besaran bantuan tunai yang diberikan tetap disesuaikan dengan struktur kebutuhan dasar masing-masing rumah tangga sasaran.
“Bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan harian, termasuk makanan, kesehatan, pendidikan anak, serta kebutuhan mendesak lainnya,” tambahnya.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa mengatakan penyaluran bantuan beras akan dilakukan oleh Perum Bulog dari gudang ke titik pembagian di tingkat desa atau kelurahan.
”Maka dari itu, semua pihak yang terlibat, penting untuk melakukan koordinasi dan pemutakhiran data penerima bantuan” ujarnya.
Program ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam mengelola dampak sosial dari berbagai tantangan ekonomi global dan domestik yang dapat mempengaruhi kondisi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Melalui bantuan yang dikucurkan secara langsung dan menyentuh kebutuhan dasar, pemerintah berupaya memastikan tidak ada warga yang tertinggal dalam pemenuhan hak-haknya sebagai bagian dari perlindungan sosial nasional.
Pemerintah akan terus mengevaluasi efektivitas pelaksanaan bansos, baik dari aspek penyasaran, teknis penyaluran, maupun dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. Dengan dukungan lintas sektor dan sinergi antarlevel pemerintahan, program bansos bulan Juli 2025 diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam menjaga fondasi kesejahteraan masyarakat di tengah dinamika perekonomian nasional dan global.