Pemerintah Target Swasembada Energi Lima Tahun Ke Depan

Jakarta, Pemerintah menegaskan komitmennya menghadirkan listrik murah dan membuka lapangan kerja luas melalui program swasembada energi nasional. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) terintegrasi untuk mempercepat kemandirian energi sekaligus mendukung terciptanya industri hijau.

Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya peningkatan kapasitas energi guna memenuhi kebutuhan domestik.

“Tadi laporannya menghasilkan 15 gigawatt (GW). Tapi para pakar melaporkan ke saya, untuk benar-benar mandiri kita perlu mungkin 100 GW. Itu artinya proyek ini harus dilipatgandakan,” ujar Presiden.

Prabowo juga menambahkan, pembangunan industri baterai terintegrasi tidak hanya berhubungan dengan ketahanan energi, tetapi juga soal akses listrik murah bagi masyarakat.

“Lima tahun, paling lambat enam tahun, kita bisa swasembada energi. Salah satu jalannya adalah listrik dari tenaga surya, dan kuncinya adalah baterai,” tegasnya.

Sejalan dengan itu, PT Pertamina (Persero) memaparkan peta jalan jangka panjang 2025–2029 untuk memperkuat peran strategis perusahaan dalam penyediaan energi nasional.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyatakan bahwa Pertamina memiliki tanggung jawab sebagai bagian dari Danantara Indonesia dan Kementerian BUMN.

“Pertamina melakukan optimasi bisnis di seluruh lini sehingga setiap kegiatan operasional berjalan lebih efisien dan efektif. Upaya ini diharapkan mampu memaksimalkan nilai tambah serta memberikan manfaat optimal bagi keberlanjutan perusahaan,” kata Simon.

Senada, Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza menambahkan bahwa roadmap jangka panjang tersebut menitikberatkan pada strategi pertumbuhan ganda (dual growth strategy), yakni mengoptimalkan bisnis eksisting sekaligus mengembangkan bisnis rendah karbon.

“Dengan dukungan stakeholder, Pertamina berkomitmen menjalankan roadmap untuk mencapai target Pemerintah menuju swasembada energi nasional,” jelas Oki.

Ia menyebut target ambisius hingga 2029, di antaranya peningkatan produksi minyak dari 560 ribu barel per hari (MBOPD) menjadi 914 MBOPD, serta kenaikan produksi gas dari 2.713 MMSCFD menjadi 3.470 MMSCFD.

“Segala rencana dan target tersebut tentu menghadapi tantangan, seperti tren harga minyak mentah dunia dan ketidakpastian geopolitik,” pungkasnya.

Pemerintah meyakini langkah ini akan menciptakan lapangan kerja luas, baik di sektor produksi maupun distribusi energi. Proyek berbasis energi terbarukan juga diyakini membuka ruang inovasi teknologi ramah lingkungan sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor energi.

More From Author

Elemen Masyarakat Apresiasi Soliditas TNI Polri Hadang Aksi Anarkis

Indonesia Siapkan 75 GW Energi Terbarukan dalam 15 Tahun Mendatang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *